Sabtu, 07 Januari 2017

Kumpulan Dharma Gita

Dharmagita
I. Pengertian
II. Jenis-jenis Dharmagita
III. Fungsi Dharmagita
IV. Tujuan dharmagita
V. Materi Dharmagita
VI. Bahasa

I. Pengertian
Secara etimologi Dharma Gita berasal dari dua kata,yaitu: Kata dharma yang artinya; Agama, kebenaran yang abadi (bersumber pada veda yang meliputi: tattwa, susila, upacara). Gita artinya nyanyian , lagu suci kerohanian yang luhur. Jadi dharma gita adalah nyanyian suci, yang didalamnya terkandung ajaran keagamaan.

II. Jenis –jenis dharma gita

1. SEKAR RARE
Sekar rare ini biasanya dinyanyikan disaat mengasuh bayi atau balita. Agar tidak rewel. Atau bisa juga merupakan nyanyian untuk menidurkan si kecil. Atau nyanyian yang dipergunakan dalam mengiringi permainan rakyat. Nyanyian anak-anak ini tidak terikat oleh Padalingsa, ataupun Guru Lagu.

Contohnya:
Putri Cening Ayu (Karya NN )

Putri cening ayu
Ngijeng cening jumah
Meme luas malu
Kapeken mablanja
Apang ada darang nasi
Juru Pencar (Karya NN )

Juru pencar juru pencar
Mai jalan mencar ngejuk be
Be gede-gede be gede-gede
Di sawane ajaka liu.
Semut-semut Api (Karya NN )

Semut-semut api kija ambain mulih
Tembok bolong saling atat saling pentil
Katipat ane pasil
Ebene dongkang kipa
Enggok-enggok cunguh besil
Meong-meong (Karya NN )

Meong meong alih je bikule
Bikul gede-gede
Buin mokoh-mokoh
Kereng pesan ngarusuhin
Juk meng juk kul juk meng juk kul




2. SEKAR ALIT
Jumlah baris syair dalam sekar alit bersifat baku,disesuaikan dengan jenis pupuhnya.Sekar alit juga diikat oleh pada lingsa (jumlah suku kata serta rima dalam suatu baris syair)Sekar Alit disebut juga geguritan: berupa pupuh/ tembang macapat yang isinya adalah ajaran agama.

Macam-macam pupuh sekar alit:

a. Sinom
Pupuh Sinom terdiri dari 10 baris. Baris pertama pada lingsanya 8a ( 8 suku kata berakhir vokal a).Baris ke dua pada lingsanya 8i,baris ke tiga pada lingsanya 8a, baris ke empat pada lingsanya 8i, baris ke lima pada lingsanya 8i, baris ke enam pada lingsanya 8u, baris ke tujuh pada lingsanya 8a, baris ke delapan 8i,baris ke sembilan pada lingsanya 4u, baris ke sepuluh pada lingsanya 8a.

b. Ginanti
Pupuh Ginanti terdiri dari 6 baris. Baris pertama pada lingsanya 8u ( 8 suku kata berakhir vokal u).Baris ke dua pada lingsanya 8i,baris ke tiga pada lingsanya 8a, baris ke empat pada lingsanya 8i, baris ke lima pada lingsanya 8a, baris ke enam pada lingsanya 8i.

c. Semarandhana
d. Durma
Pupuh Durma terdiri dari 7 baris. Baris pertama pada lingsanya 12a ( 12 suku kata berakhir vokal a).Baris ke dua pada lingsanya 7i,baris ke tiga pada lingsanya 6a, baris ke empat pada lingsanya 5a, baris ke lima pada lingsanya 8i, baris ke enam pada lingsanya 4a , baris ke tujuh pada lingsanya 7i.

e. Pucung
Pupuh Pucung terdiri dari 6 baris. Baris pertama pada lingsanya 4u ( 4 suku kata berakhir vokal u).Baris ke dua pada lingsanya 8u,baris ke tiga pada lingsanya 6a, baris ke empat pada lingsanya 8i, baris ke lima pada lingsanya 4u, baris ke enam pada lingsanya 8a.

f. Dandang gula
g. Pangkur
Pupuh Pangkur terdiri dari 7 baris. Baris pertama pada lingsanya 8a ( 8 suku kata berakhir vokal a).Baris ke dua pada lingsanya 11i,baris ke tiga pada lingsanya 8u, baris ke empat pada lingsanya 8a, baris ke lima pada lingsanya 12u, baris ke enam pada lingsanya 8a, baris ke tujuh pada lingsanya 8i.

h. Maskumambang
Pupuh Maskumambang terdiri dari 4 baris. Baris pertama pada lingsanya 12i ( 12 suku kata berakhir vokal i).Baris ke dua pada lingsanya 6a,baris ke tiga pada lingsanya 8u, baris ke empat pada lingsanya 8a.



i. Ginada
Pupuh Ginada terdiri dari 7 baris. Baris pertama pada lingsanya 8a ( 8 suku kata berakhir vokal a).Baris ke dua pada lingsanya 8i,baris ke tiga pada lingsanya 8a, baris ke empat pada lingsanya 8u, baris ke lima pada lingsanya 8a, baris ke enam pada lingsanya 4i, baris ke tujuh pada lingsanya 8a.

j. Mijil

Pupuh Mijil terdiri dari 6 baris. Baris pertama pada lingsanya 10i ( 10 suku kata berakhir vokal i).Baris ke dua pada lingsanya 6o,baris ke tiga pada lingsanya 10e, baris ke empat pada lingsanya 10i, baris ke lima pada lingsanya 6i, baris ke enam pada lingsanya 6u.
Pupuh Sinom

Panca Saradha
(Karya NN )

1. Pa-ku-kuh da-sar a-ga-ma (8a)
2. Pan-ca sa-ra-dha ka-da-nin (8i)
3. Sa-ne la-li-ma pu-ni-ka (8a)
4. Brah-ma sa-ne ka-ping si-ki (8i)
5. At-ma sa-ne ka-ping ka-lih (8i)
6. Kar-ma ka-ping te-lu mung-guh (8u)
7. Sam-sa-ra-ne ka-ping em-pat (8a)
8. Mok-sa ka-ping li-ma sa-mi (8i)
9. Buat sa-su-duk (4u)
10. Ba-pa ja-ni ma-ra ta-tas (8a)
Pupuh Ginanti

Pitutur Guru
(Karya NN )

1. Sa-king tu-hu ma-nah gu-ru (8u)
2. Mi-tu-tu-rin ce-ning ja-ni (8i)
3. Ka-wru-he lu-wir san-ja-ta (8a)
4. Ne da-di pra-bo-tang sa-i (8i)
5. Ka-ang-gen nga-ru-ruh mer-ta (8a)
6. sa-e-nun ce-ni-nge u-rip (8i)
Pupuh Durma

Durma
(Karya NN )

1. Ca-i dur-ma pia-nak ba-pa pa-ling wa-yah (12a)
2. Tum-bu-he ka-sih a-sih (7i)
3. Ka-ting-ga-lan bi-ang (6a)
4. Jumah cening apang me-lah (5a)
5. Ba-pa lu-as na-ngun ker-ti (8i)
6. Ka-gu-nung alas (4a)
7. I-de-pang ba-pa ma-ti (7i)
Pupuh Pucung

Bibi Anu
(Karya NN )

1. Bi-bi a-nu (4u)
2. La-mun pa-yu lu-as man-dus (8u)
3. An-te-nge te-ke-kang (6a)
4. Yat-na-in nga-ba ma-sui (8i)
5. Ti-uk pun-tul (4u)
6. Ba-wang ang-gon pa-si-ke-pan (8a)

Pupuh Pangkur

I Buaya Masolah
(Karya NN )

1. Pan su-ka mung-guh ring gi-ta (8a)
2. Ka-la ling-sir bu-dal ngung-si ne-ga-ri (11i)
3. Sar-wi mak-ta re-bab gam-buh (8u)
4. Ring mar-gi-ne pa-nes pi-san (8a)
5. Lang-kung a-rang ta-ru-ne sa-ne ka-du-lu (12u)
6. Pa-mar-gin-nya sam-pun jam-bat (8a)
7. Le-sun-nya ne tan si-ni-pi (8i)
Pupuh Ginada

Eda Ngaden Awak Bisa
(Karya NN )

1. E-da nga-den a-wak bi-sa (8a)
2. De-pang a-nak-ke nga-da-nin (8i)
3. Ge-gi-na-ne bu-ka nyam-pat (8a)
4. A-nak sa-i tum-buh lu-hu (8u)
5. I-lang Lu-hu e-buk ka-tah (8a)
6. Wya-din ri-rih (4i)
7. Li-yu e-nu pa-pla-ja-han (8a)

Pupuh Maskumambang

1. Mas-ku-mam-bang ta-luh dong-kang da-di becing (12i)
2. Te-me-lu-ke ko-cap (6a)
3. Da-di le-gu-ne ma-ta-luh (8u)
4. Bo-bo-re da-di a-nyu-ngah (8a)
Pupuh Mijil

Dadong Dauh
(Karya NN )

1. Da-dong da-uh nge-lah si-ap pu-tih (10i)
2. Ba ma-ta-luh re-ko (6o)
3. Mi-nab a-da li-mo-las ta-luh-ne (10e)
4. Na-nging la-cur a-da nak ne-pu-kin (10i)
5. A-nak ce-rik-ce-rik (6i)
6. Li-wat ru-sit i-pun (6u)

3. SEKAR MADYA
Disebut sekar madya karena merupakan peralihan antara sekar alit dan sekar agung,Sekar alit menonjolkan keindahan nada sedangkan sekar agung menekankan isi (tattwa agama) sedangkan sekar madya diantaranya.sekar madya ini juga terikat oleh pada lingsa dan guru lagu.

Macam-macam kidung sekar madya:

a. Kidung dewa yadnya
b. Kidung butha yadnya
c. Kidung manusa yadnya
d. Kidung pitra yadnaya
e. Kidung rsi yadnya

Contoh kidung Dewa Yadnya
Kawitan Wargasari

Purwakaning
(Karya NN )

Purwakaning angripta rum
Ning wana wukir
Kahadang labuh kartika
Panedengin sari
Pngayom tanggluli ketur
Angringring jangga mure.
Pupuh Wargasari

Ida Ratu Saking Luhur
(Karya NN )

Ida Ratu sakeng luhur
Kahula nunas lugrane
Mangda sampun titiang tandruh
Mengayat Bhatara mangkin
Titiang ngaturang pejati
Banten suci lan daksina
Sami sampun puput
Pretingkahing saji.


Contoh kidung Bhuta Yadnya

Pupuh Jerum/rikala mecaru
(Karya NN )

Tangeh anamun turida
Salimur tan kasalimur
Pakerti abayeng dangu
Tumuwuh anadi wong
Rasa tan kadi ageman
Marmanira misreng kidung
Tan anutin pupuh basa
Pina ewa de sang wiku

Contoh kidung Manusa Yadnya (rikala mapetik)

Kidung malat rasmi bawak
(Karya NN )

Asahur sembah sira panji
Sama lungguhing patani
Danta nawun mahisa
Wangkawa kinen angambil gunting

Contoh kidung Pitra Yadnya

Rikala kasetra/wirama Indrawangsa/Swandewi
(Karya NN )

Mamwit narendratmaja
Ring tapowana manganjali
Ryyagraningindra Parwata
Tan wismreti sangka nikang
Hayun teka
Swabhawa sang sajjanarakwa
Mangkana

Contoh kidung Rsi Yadnya

Kidung Tantri tatkala padiksaan/mawinten
(Karya NN )

Aswa memurihang bukti
Away gila pamyakteng suci
Campur samya jnanaputusing
Sarwa budhi yan ring Siwa
Suda sri danta padan ipune
Ringring ayu pantan rwa
Sang hredi tri aksara
Temah ongkara tri kona
Ri wekasing tuduh

4. SEKAR AGUNG
Biasanya sekar agung memuat cerita kepahlawana ("Wira carita"). Sekar agung sesuai istilahnya adalah yang paling agung atau luhur. Karena paling sarat dengan muatan agama yang bersumber dari veda. Sekar agung ini sangat lekat dengan pakem yaitu mesti mengikuti "Guru lagu".

Yang termasuk sekar agung adalah:
1.Palawakya, seperti pembaca sloka sarasamuccaya
2.Kekawin, seperti Ramayana, Bharatayudha, Arjuna wiwaha, Lubdaka,Semaradhana

Adapun pujangga yang menciptakan karya-karya diatas adalah sebagai berikut:
1. Kekawin Ramayana karya Mpu Yogi Swara
2. Bharata yudha karya Mpu Sedah & Empu Panuluh
3. Arjuna Wiwaha karya Empu Kanwa
4. Lubdhaka karya Empu Tanakung
5. Semaradhana karya Empu Darmaja

III.Fungsi dharma gita
1. Untuk memuja Ida Sanghyang Widhi
2. Sebagai media memasyarakatkan ajaran agama
3. Untuk memotivasi umat mencintai agamanya

IV. Tujuan dharma gita
1. Untuk memasyarakatkan ajaran agama lewat media seni suara
2. Untuk memberi sentuhan rasa ksucian & kekhusukan dalam pelaksanaan upacara agama
3. Untuk memberi dorongan kepada kita agar menghargai karya seni dan lebih mencintai kebudayaan warisan leluhur berupa seni surara.

V. Materi dharma gita
Dharma gita diabadikan kepada keagungan agama ,materinya bersumber pada kitab suci veda. Dharma gita merupakan hasil karya yang sangat luhur,oleh kerena itu selalu sesuai dengan jaman.

VI. Bahasa
1. Bahasa sansekerta (palawakya)
2. Bahasa jawa kuno ( kekawin )
3. Bahasa daerah setempat /bali (sekar alit)
4. Bahasa indonesia

                                                                                                                Top of Form
Bottom of Form
                                          

Selasa, 08 Maret 2016

makalah tentang pemanasan global


KATA PENGANTAR
OM SWASTYASTU
Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemanasan Global”.
Dan kami mengetahui bahwa makalah ini jauh dari sempurna jadi kami mohon kritik yang membangun agar bisa membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. kritikan tersebut bisa membantu penyelesaian makalah ini.
            Akhir kata, semoga laporan ini berguna dan bermanfaat serta dapat membantu proses belajar bagi siapa saja yang menggunakannya dengan baik dan benar. Dan kami mohon maaf jika ada kesalahan kata yang kami ucapkan..
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

                                                                                                                                               
 Penulis













DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………….        i                
Daftar isi...................................................................................................................        ii   
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...        1   
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………        1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………         2   
1.3 Rumusan masalah……………………………………………………………..         2
BAB II ISI …………………………………………………………………………       3
2.1 Pengertian Pemanasan Global…………………………………………………         3
2.2 Penyebab Pemanasan Global………………………………………………….         4
2.3 Dampak Pemanasan Global……………………………………………………        6
2.4 Cara Penanggulangan………………………………………………………….        7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….        9
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….        9
3.2 Saran…………………………………………………………………………...        9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..       10


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Peradaban manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian. Dengan menggunakan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran secara perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini. Dampak negatif iniadalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, masalah Global Warming ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti dan diteliti lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk memenuhi tugas fisika yang diberikan.
2.      Untuk mengetahui dampak pemanasan global.
3.      Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi pemanasan global.
4.      Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.
5.      Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima di sekolah.

1.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya antara lain sebagai berikut:
1.      Apa itu pemanasan global atau global warming?
2.      Apa penyebabnya?
3.      Apa dampanya bagi lingkungan?
4.      Bagaimana cara mengatasinya?









BAB II
ISI

2.1 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.


2.2 PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
1.Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer buSAmi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

2.Efek Umpan Balik
nasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

3. Efek Rumah Kaca
gas rumah kaca muncul akibat aktivitas manusia. Ada 5 gas rumah kaca yang penting yaitu uap air,karbon dioksida,metana,nitrogen oksida dan kloro fluoro(CFC).
1.      Uap air merupakan gas rumah kacayang dapat memicu pemanasan lebih lanjut. Konsentrasi uap air secara keseluruhan setara dengan kadar air atmosfer. Konsentrasi uap air akan meningkat seiring terjadinya pemanasan global.
2.      Karbon dioksida dihasilkan dari aktivitas manusia ketika membakar bahan fosil,kayu perapiaan,dari bahan bakar kendaraan. Berkurangnya pepohonan menyebabkan ermisi karbon dioksida ke udara sangat cepat sehingga mempengaruhi terjadinya pemanasan global secara cepat.
3.      Metana merupakan kompenen utama gas alam yang juga merupakan gas rumah kaca. Metana mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak daripada karbon dioksida.
4.      Nitrogen oksida adalah gas insulator(penahan) panas yang sangat kuat. Nitrogen oksida dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbon dioksida.
5.      Klorofluorokarbon(CFC) adalah gas rumah kaca yang digunakan sebagai pengisi kaleng aerosol. Selain mampu menahan panas atmosfer,CFC juga dapat mengurangi lapisan ozon.






2.3. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

1.Iklim Mulai Tidak Stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan bumi utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es akan mencair Musim tnam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cendrung meningkat. Daerah hangat akan menjadi lembab karena lebih banayak air yang menguap dari lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan cuaca hujan. Badai akan menjadi lebih sering, air akan lebih cepat menguap dari tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah menjadi kering. Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.


2.Peningkatan Permukan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut. Tinggi permukaan laut diseluruh dunia telah meningkat 10-25cm (9-10 inchi) selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9-88cm (4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan dapat menenggewlamkan beberapa negara.

3.Suhu Global Cendrung Meningkat
Bagian selatan Kanada, sebagai contoh mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.



4.Gangguan Ekologi
Hewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghidari dari efek pemanasan ini, karena sebagaian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam pemanasan global, henwan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

2.4 CARA PENANGGULANGAN
1. Konservasi Energi dan Efisiensi Energi
Konservasi Energi dan Efisiensi Energi merupakan salah satu cara mengatasi pemanasan global. Penghematan energi dilakukan bukan semata-mata untuk alasan ekonomi, melainkan untuk alasan konservasi energi. Dunia industri merupakan potensi terbesar untuk penghematan energi, di mana sebagian besar energi dikonsumsi. Penghematan energi yang lain adalah sektor rumah tangga dan transportasi, baik dalam penggunaan listrik maupun bahan bakar lainnya. Jadi salah satu cara mengatasi pemanasan global dengan melakukan konservasi energi dan efesiensi energi.

2. Menukar Bahan Bakar
Cara mengatasi pemanasan global yaitu dengan menukar bahan bakar. Emisi gas rumah kaca dari penggunaan bahan bakar fosil atau minyak bumi yang bervariasi atau menggantinya dengan bahan bakar dari bahan baku biogas atau tumbuh-tumbuhan. Untuk produksi jumlah panas atau listrik yang sama, gas alam menghasilkan karbon dioksida 40% lebih rendah dibandingkan dengan batu bara dan sekitar 25% lebih rendah daripada minyak. Dengan menukar sumber bahan bakar dari minyak bumi ke gas alam dan biogas dapat mengurasi emisi karbon dioksida. Jadi cara mengatasi pemanasan global dengan menukar bahan bakar fosil atau minyak bumi menjadi bahan bakar dari tumbuh-tumbuhan atau biogas.

3. Reboisasi Hutan
Salah satu cara mengatasi pemanasan global yaitu dengan melakukan reoisasi hutan. Untuk menyerap 10% emisi karbon dioksida yang ada di atmosfer, dapat dilakukan dengan tanaman areal seluas Turki atau Zambia, sedangkan untuk menyerap semua emisi tahunan diperlukan menanam seluas australia. Jadi cara mengatasi pemanasan global dengan melakukan reboisasi hutan, jika pembangunan terus terjadi tanpa diimbangi dengan penanaman hutan yang terjadi adalah pemanasan global.


4. Teknologi Energi yang dapat diperbarui
Cara mengatasi pemanasan global yang berikutnya yaitu dengan teknologi energi yang dapat diperbarui. Upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan mengembangkan suatu teknologi yang dapat menekan emisi penyebab efek rumah kaca, seperti PLTA, pemanas air dengan matahari, penggunaan tenaga angin di konversi menjadi listrik maupun penangkapan metana dari tempat sampah dan kotoran manusia atau hewan menjadi energi atau listrik.

5. Eliminasi CFC
Salah satu cara mengatasi pemanasan global yaitu dengan mengeliminasi CFC. Eliminasi CFC sangat diperlukan karena gas-gas tersebut dapat menyumbangkan 20% dari efek rumah kaca pada tahun 2030 nantinya. Oleh karena itu, harus segera diambil tindakan untuk menghapus penggunaan CFC secara menyeluruh. Penggantian gas Freon dengan gas lain dalam sistem atau peralatan pendingin udara perlu segera dilakukan. Jadi cara mengatasi pemanasan global yaitu dengan mengurangi, bahkan menghilangkan penggunaan gas CFC dalam kehidupan sehari-hari.







BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi. Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan karbondioksida di atmosfir dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas rumah kaca.

3.2 SARAN
Saran saya sebagai penulis adalah kita sebagai generasi muda harus dapat melestarikan dan menjaga lingkungan. Agar dapat menurunkan tingkat pemanasan global. Pemanasan global ini dapat dikurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita harus dapat menjaga dan melestarikannya,demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.







DAFTAR PUSTAKA

 Soekidjo Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Yang Menerbitkan PT Rineka Cipta : Jakarta.